Tuesday, 17 March 2015

PERKEMBANGAN & KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


System pembukuan berpasangan dinilai sebagai awal perkembangan akuntansi, system ini dipakai di Negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia utara selama masa abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

“Pembukuan Italia” lalu beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hamper bersamaan, pada filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan system dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.

Tahun 1850an, double entry bookkeeping mencapai kepulauan inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntan public yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris pada tahun 1870an. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, system akuntansi Prancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Prancis. Kerangka pelaporan system Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.

Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu7 akademuk tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaryh akuntansi semakin di dunia barat.

Terdapat beberapa fakor yang dapat mempengaruhi perkembangan Akuntansi Internasionai :
1.Sumber pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya


Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh Indonesia.

Klasifikasi yang di usulkan oleh Muller mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansu di Negara-negara barat dengan system ekonomi berorientasi pasar.
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi tersebut adalah :

Pendekatan  makro ekomomi
Berdasarkan pendekatan ini , praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makro ekonomi, misal saja untuk mendorong perkembangan industry tertentu, suatu Negara dapat mengijinkan penghapusan pengeluaran modal secra cepat pada beberapa industri tersebut.

Pendekatan mikro ekonomi                                 
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan memisahkan secara jekas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha.

Pendektan independen
Pada pendeketan ini, akuntansi berasal dari praktis bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.

Pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.

Sumber :
http://aaanaaaulll.blogspot.com/2015/03/pengertian-lingkup-akuntansi.html


No comments:

Post a Comment