Wednesday, 22 January 2014

NASKAH AKTA JUAL - BELI


A.    PENGERTIAN
Akta adalah surat tanda bukti berisi pernyataan (keterangan, pengakuan dan sebagainya) resmi yang dibuat menurut peraturan yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh notaris atau pejabat pemerintah yang berwenang.

B.    SYARAT  SURAT PERJANJIAN YANG SAH
1.    Mengandung kata setuju atau mufakat dari kedua belah pihak tanpa tipuan atau paksaan.
2.    Pihak-pihak yang membuat persetujuan menyatakan persetujuan dalam keadaan sadar dan dapat digolongkan memiliki kemampuan berdasarkan hukum dan perundang-undangan.
3.    Isi perjanjian harus jelas dan dapat ditentukan.
4.    Perjanjian tidak mengandung maksud yang bertentangan dengan undang-undang, sopan santun, tata susila, dan ketertiban umum.


C.    CARA MENYUSUN SURAT PERJANJIAN JUAL – BELI
1.    Menentukan judul
2.    Identitas pihak kesatu (dalam perjanjian jual-beli disebut Penjual)
      seperti:
2.1.        Nama
2.2.        Umur
2.3.        Pekerjaan
2.4.        Alamat
3.    Identitas pihak kedua (dalam perjanjian jual-beli disebut Pembeli)
     seperti:
3.1.        Nama
3.2.        Umur
3.3.        Pekerjaan
3.4.        Alamat
4.    Segala macam keterangan (ihwal) barang yang dijual, hak dan kewajiban penjual dan pembeli
5.    Nama barang yang dijual
Misalnya :
              Satu bidang tanah dan letak tanah tersebut
6.    Menyebutkan besarnya harga jual
7.    Menerangkan waktu atau saat penyerahan barang yang dijual kepada pembeli
8.    Tempat dan waktu perjanjian itu dibuat
9.    Pihak-pihak yang mengadakan perjanjian dan saksi-saksi
10.  Biaya balik nama dan bea materai

D.    HAL-HAL YANG TERCANTUM DALAM NASKAH PERJANJIAN
1.    Kewajiban pembeli setelah barang yang dijual diserahkan kepada pembeli.
2.    Kewajiban penjual terhadap barang yang dijual
3.    Menerangkan bahwa barang yang dijual tidak diberati  hipotek atau dibebani yang lainnya
4.    Menerangkan kebijaksanaan yang akan diambil bila kelak kemudian hari terjadi sengketa
5.    Surat perjanjian dibuat rangkap  dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

E.    SURAT PERJANJIAN JUAL-BELI BIASANYA TERDIRI ATAS SEPULUH PASAL
1.    Pasal 1      :  Menyebutkan nama barang yang dijual
2.    Pasal 2      :  Menyebutkan segala keterangan mengenai barang yang dijual.
3.    Pasal 3      :  Menyebutkan mengenai besarnya harga jual  barang.
4.    Pasal 4    :  Menerangkan waktu atau saat penyerahan barang yang dijual  oleh penjual kepala pembeli.
5.    Pasal 5      : Menerangkan kewajiban pembeli setelah terhadap  barang yang dijual diserahkan oleh penjual kepada pembeli.
6.    Pasal 6      :  Menerangkan kewajiban penjual terhadap  barang yang dijual
7.    Pasal 7     :  Penjual meneragkan kepada pembeli bahwa barang yang dijual tidak dibebani hipotek atau hal lain.
8.    Pasal 8    : Menerangkan pihak yang akan menanggun segal ongkos yang bertalian dengan jual beli,
   Misalnya : biaya balik nama, biaya materai.
9.    Pasal 9     :   Dengan hak substitusi penjual memberi kuasa kepada pembeli untuk mengurus perizinan .
Misalnya : masalah balik nama.
10.  Pasal 10  : Menerangkan bahwa bila terjadi perselisihan, kebijaksanaan yang bagaimana yang akan diambil oleh kedua pihak.


sumber : BASINDO , Eyang kung , capek MA



















No comments:

Post a Comment